PENGUJIAN
BEBERAPA BAHAN ALAMI (BUNGA)
SEBAGAI
INDIKATOR
[untuk mengetahui bahan alam(bunga) yang dapat digunakan
sebagai indikator]
Oleh:
Nama :Ninik utari
No :19
Kelas :4 Kimia1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Identitas Perusahaan
Nama jenis usaha : PENELITIAN
PH DENGAN INDIKATOR ALAMI DAN BUATAN
Alamat :
Jl. Majapahit km 1 Maja Selatan
Nama Pemilik : Ninik
Utari
Bentuk usaha :
Perorangan
B. Visi dan Misi
Visi Perusahaan
a.Terbaik dalam pelayanan pemesanan
produk.
b.Terkenal dengan kualitas produk yang
berbeda dengan berbagai rasa.
c. Terkemuka dan nomor satu di kabupaten
Majalengka
Misi Perusahaan
a.Mewujudkan pelayanan pemesanan yang
cepat tanggap.
b.Mewujudkan keahlian dalam pembuatan
Kripik Singkong yang berkualitas.
c. Mewujudkan daya tarik seluruh
masyarakat untuk produk makanan ini.
C. Aktivitas Usaha
Memproduksi makanan (kripik singkong) bermacam rasa.
Melayani pemesanan konsumen dengan cepat.
Penjualan produk ke berbagai tempat.
BAB II
DISKRIPSI
USAHA
I. LATAR
BELAKANG
Dalam kehidupan sehari-hari akan ditemukan senyawa dalam
tiga keadaan yaitu asam, basa, dan netral. Ketika mencicipi rasa jeruk maka
akan terasa asam karena jeruk mengandung asam. Sedangkan ketika mencicipi sampo
maka akan terasa pahit karena sampo mengandung basa. Namun sangat tidak baik
apabila untuk mengenali sifat asam atau basa dengan mencicipinya karena mungkin
saja zat tersebut mengandung racun atau zat yang berbahaya.
Sifat asam dan basa suatu zat dapat diketahui menggunakan
sebuah indikator. Indikator yang sering digunakan antara lain kertas lakmus,
fenolftalein, metil merah dan brom timol biru. Indikator tersebut akan
memberikan perubahan warna jika ditambahkan larutan asam atau basa. Indikator
ini biasanya dikenal sebagai indikator sintetis. Dalam pembelajaran kimia
khususnya materi asam dan basa indikator derajat keasaman diperlukan untuk
mengetahui pH suatu larutan. Karena itu setiap sekolah seharusnya menyediakan
indikator sintetis untuk percobaan tersebut. Tetapi pada kenyataannya, tidak
semua sekolah mampu menyediakan indikator sintetis. Oleh karena itu diperlukan
alternatif lain sehingga proses pembelajaran tetap berjalan lancar indikator pH
sintetis dapat diganti dengan alternatif lain berupa indikator pH dari
bahan-bahan alam atau tanaman.
Dengan didasari pemikiran bahwa zat warna pada tanaman
merupakan senyawa organik berwarna seperti dimiliki oleh indikator sintetis,
selain itu mudah dibuat juga murah karena bahan-bahannya mudah didapat serta
menambah pengetahuan tentang manfaat bunga tapakdara, jengger ayam dan
tembelekan. Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH yaitu
bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga sedangkan
benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair bunga dicuci
dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga tidak
ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong kecil-kecil
untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga lebih efektif.
Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna bunga yang larut
pada proses pelarutan.
Cara penggunaan indikator cair yaitu meneteskan indikator
tersebut pada larutan yang akan diuji pHnya. Larutan akan memberikan perubahan
warna yang kemudian perubahan warna tersebut dicocokkan dengan warna pada
trayek pH indikator tersebut. Masing-masing warna pada trayek pH memiliki pH
yang berbeda setiap warnanya. Warna larutan yang sama dengan warna pada trayek
pH menunjukkan bahwa pH larutan sama dengan pH pada trayek pH indikator
tersebut.
II.
RUMUSAN MASALAH
Bagaimana pembuatan indikator alami?
Jenis bunga apa yang dapat dijadikan
indikator yang baik?
Apa fungsi pembuatn indikator alami?
Apakah dengan indikator alami mampu
memperlihatkan perbedaan asam dan basa suatu larutan?
III. MAKSUD DAN TUJUAN PERCOBAAN
Maksud percobaan
untuk
memenuhi salah satu tugas mata pelajaran kimia di bidang IPA.
Memberi rasa
ingin tahu dari suatu eksperimen yang dilakukan
Tujuan percobaan
Untuk
mengetahui bahan alam ( bunga ) yang
dapat digunakan sebagai indikator.
BAB III
ASPEK PEMASARAN
A. Target pasar
atau Konsumen
Yang
merupakan kunci penting untuk diperhatikan. Sudah menjadi kelaziman bahwa usaha
ini bekerja berdasarkan pesanan. Kegiatan produksi dimulai apabila telah
pesanan telah diterima. Maka, tanpa pesanan, kegiatan produksi kami ini tidak
bekerja. Yang bekerja sepanjang tahun atau selama bisnis itu hidup adalah
pemasaran, keuangan dan administrasi.
Target
pasar adalah seluruh kalangan masyarakat yang ingin berefisien waktu dan
tenaga. Pesaing kita dari perusahaan kripik lainnya
B. Konsep
pemasaran
Pemasaran
kami terdiri dari 4 elemen (Price+Place+Promotion). untuk produk, kami mesti
mensurvai para pesaing-pesaing kami. Misalnya saja, menentukan apa, 1 jenis
terpopuler untuk kripik di tempat lain. Nah,
khusus, ke 1 menu itu, Anda mutlak menguasainya. Langkah berikutnya, bertanya
kepada diri kita sendiri untuk maju selangkah lebih maju. Misalnya, dengan
melakukan inovasi. Mampukah kita menciptakan hal-hal yang baru dengan 1 menu
populer itu. Contoh, bagaimana caranya membuat kripik yang unik dan beda dan
terlihat lebih menarik serta kalau bisa dengan paket murah.
BAB IV
ASPEK MANAJEMEN
Dalam pendirian usaha
ini tentunya membutuhkan pengelolaan barang, keuangan dan tenaga pekerja yang baik agar hasil yang
diharapkan dapat tercapai. Sebelum melakukan pengelolaan usaha, perlu
disampaikan bentuk kepemilikan usaha Kripik Singkong Ua Aciih adalah perorangan
(Kerabat) Sehingga yang terlibat dalam pengolahan usaha ini adalah Kerabat,
dalam hal ini kawan seperjuangan.
Mengenai kebutuhan tenaga kerja adalah 9 orang dengan jam kerja dari mulai
jam 09.00 s.d jam 16.00 dimana Bisnis
ini dimiliki bersama dengan system bagi modal.
Bisnis ini dikelola secara
bersama-sama dan tiap orang mempunyai tugas masing-masing, misalkan dari 9
orang tersebut
1
orang sebagai pengawas
5
orang bertugas mencari dan mengolah bahan
3 orang bertugas
mengantar pesanan dan melakukan perekrutan tenaga kerja apabila membutuhkan.
Dalam
mempertimbangkan bentuk kepemilikan usaha yaitu peroangan (kerabat), maka
bentuk organisasi manajeman atau pembagian tugas usaha sebagai berikut:
Tim
manajemen dalam hal ini adalah sebagai berikut :
Manajer
umum ` : Indah khotijatus
Manajer
administrasi dan keuangan : mashfufatul
zulaikha
Manajer
gudang dan barang : Widarti
sri wahyuni
Karyawan :
Ika septiana
·
Rifki
Kurniawan
·
Rizqy
M Choerul Umam
·
Tintin
Suhartini
·
Uyun
Nurjaman
·
Yulia
Rachman
BAB V
METODE PRAKTIKUM
I. ALAT DAN BAHAN
ALAT
-
Pipet tetes
-
Tabung reaksi dan rak
-
Lumpang dan stamper
BAHAN
-
Larutan NaOH O,1 M
-
Larutan HCl 0,1 M
-
Kertas lakmus
-
Bahan uji ( bunga )
II. CARA KERJA
1) Uji tabung reaksi dengan larutan
NaOH 0,1 M. Kemudian celupkan kertas lakmus ( 1 cm). Amati perubahan warna
lakmus.
2) Uji tabung reaksi dengan larutan HCl
o,1 M. Kemudian celupkan kertas lakmus (1 cm). Amati perubahan warna lakmus.
3) Ulek bunga pada lumpang kemudian tambahkan air 15 ml dan aduk hingga
homogen.
4) Pipit ekstrak bunga tersebut dengan
hati-hati ( janagn ikut ampasnya) sebanyak 5 ml.
5) Tabung reaksi I sebagai pembanding.
Tabung reaksi II tambahkan NaOH 5 tetes dan tabung reaksi III tambahkan 5 tetes
HCl.
6) Amati perubahan warna yang terjadi.
7) Ulangi perlakuan 3.
BAB VI
HASIL PENGAMATAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENGAMATAN
Adapun hasil pengamatan dari praktek pengujian yang
dilakukan yakni:
a) Percobaan 1, indikator kertas
lakmus:
Indikator lakmus
|
Perubahan warna setelah ditetesi HCl
|
Perubahan warna setelah ditetesi
NaOH
|
LAKMUS BIRU
|
MERAH
|
TETAP
|
LAKMUS MERAH
|
TETAP
|
BIRU
|
Pembahasan :
1. Lakmus biru pada saat dimasukkan larutan HCl
berubah menjadi warna merah. Sedangkan pada saat dimasukkan ke dalam larutan
NaOH warnanya tetap yaitu biru. Berarti
HCl termasuk asam.
2. Lakmus merah jika dimasukkan ke
dalam larutan HCl tidak terjadi perubahan warna ( tetap) yaitu merah. Sedangkan
pada saat dimasukkan ke dalam larutan NaOH terjadi perubahan warna yakni biru. Artinya larutan NaOH adalah basa.
b) Pada pengujian menggunakan indikator
alami, yakni :
Indikator: ekstrak bunga terompet
o Tabung 1, berisi ekstrak bunga
terompet yang sebagai pembanding. Memiliki warna cokelat
o Tabung 2, ekstrak bunga terompet
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna cokelat kehijauan
o Tabung 3, ekstrak bunga terompet
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna cokelat kekuningan.
Indikator : ekstrak bunga kembang
sepatu kecil
o Tabung 1, ekstrak bunga kembang
sepatu kecil yang sebagai pembanding berwarna merah
o Tabung 2, ekstrak bunga kembang
sepatu kecil dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna orange
o Tabung 3, ekstrak bunga kembang
sepatu kecil dengan campuran 5 tetes
NaOH akan berubah menjadi warna cokelat kehijauan
Indikator : ekstrak daun jati
o Tabung 1, ekstrak daun jati sebagai
pembanding berwarna merah darah
o Tabung 2, ekstrak daun jati dengan
campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna merah cerah
o Tabung 3, ekstrak daun jati dengan
campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna hitam
Indikator : ekstrak kunyit
o Tabung 1,ekstrak kunyit sebagai
pembanding berwarna kuning pekat
o Tabung 2, ekstrak kunyit dengan
campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna kuning cerah
o Tabung 3, ekstrak kunyit dengan
campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna merah darah
Indikator : ekstrak kembang sepatu
putih
o Tabung 1, ekstrak kembang sepatu
putih sebagai pembanding berwarna bening
o Tabung 2, ekstrak kembang sepatu
putih dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna bening kekuningan
o Tabung 3, ekstrak kembang sepatu
putih dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna kehijauan
Indikator : ekstrak bunga ungu
o Tabung 1, ekstark bunga ungu sebagai
pembanding berwana ungu
o Tabung 2, ekstark bunga ungu dengan
campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna pink
o Tabung 3, ekstark bunga ungu dengan
campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna hijau
Indikator : ekstrak bunga kuning
o Tabung 1, ekstrak bunga kuning
sebagai pembanding berwana kuning
o Tabung 2, ekstrak bunga kuning
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna kuning muda
o Tabung 3, ekstrak bunga kuning
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna kuning tua
Indikator : ekstrak bunga anggrek
o Tabung 1, ekstrak bunga anggrek
sebagai pembanding berwana ungu
o Tabung 2, ekstrak bunga anggrek
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna ungu muda
o Tabung 3, ekstrak bunga anggrek
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna hijau tua
Indikator : ekstrak bunga terkini
o Tabung 1, ekstrak bunga terkini
sebagai pembanding berwana pink muda
o Tabung 2, ekstrak bunga terkini
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna pink tua
o Tabung 3, ekstrak bunga terkini
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna kuning kehijauan
Indikator : ekstrak bunga kembang
sepatu merah
o Tabung 1, ekstrak bunga kembang
sepatu merah sebagai pembanding berwana merah pekat
o Tabung 2, ekstrak bunga kembang
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah
menjadi warna merah cerah
o Tabung 3, ekstrak bunga kembang
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna biru tua
Indikator : ekstrak bunga
anting-anting
o Tabung 1, ekstrak bunga
anting-anting sebagai pembanding berwana orange
o Tabung 2, ekstrak bunga
anting-anting dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna merah
o Tabung 3, ekstrak bunga
anting-anting dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna hijau
Indikator : ekstrak bunga kamboja
o Tabung 1, ekstrak bunga kamboja
sebagai pembanding berwana orange
o Tabung 2, ekstrak bunga kamboja
dengan campuran 5 tetes HCl akan berubah menjadi warna orange
o Tabung 3, ekstrak bunga kamboja
dengan campuran 5 tetes NaOH akan berubah menjadi warna orange
LANDASAN TEORI / PEMBAHASAN LANJUTAN
Pada pembuatan indikator alami ( ekstrak bunga) dimana bunga
dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna bunga
tidak ikut larut dalam air. Bunga yang sudah dicuci kemudian dipotong
kecil-kecil untuk memperluas permukaan bunga sehingga proses pelarutan bunga
lebih efektif. Semakin luas permukaan bunga maka semakin banyak pigmen warna
bunga yang larut pada proses pelarutan. Pada proses pemotongan bunga tidak
dicincang melainkan dipotong kecil-kecil.
Dari percobaan tersebut dengan menggunakan bahan indikator
alami, maka dapatlah ditemukan bahan alternatif dalam menggunakan larutan
indikator sebagai penentu pH larutan.
Selai bahannya mudah ditemukan juga sangat ramah lingkungan karena tidak menggunakan
bahan kimia yang berbahaya.
Indikator dari bahan alami seperti bunga-bungaan tidak
semuanya baik digunakan sebagai indikator yang baik. Hanya ekstrak bunga
tertentu yang mempunyai warna yang mencolok yang mampu dijadikan indikator yang
baik karena perubahan warnanya mudah dianalisa.
Karakteristik bunga yang baik digunakan sebagai indikator pH
yaitu bunga yang masih segar berwarna tua digunakan hanya mahkota bunga
sedangkan benang sari dan putik tidak digunakan. Pada pembuatan indikator cair
bunga dicuci dengan air mengalir agar bersih juga dimaksudkan agar pigmen warna
bunga tidak ikut larut dalam air.
BAB
VII
ASPEK
KEUANGAN
A.
Modal Usaha
Pada aspek
keuangan ini, bisnis kami mendapat modal dengan bagi modal yang terdiri dari 9
orang.
No
|
Bahan
|
Satuan
|
Harga
satuan
|
Jumlah
|
1
|
Alat
|
7
|
1.000.000
|
7.000.000
|
2
|
Bahan
|
14
|
100.000
|
1.400.000
|
B.
Aspek usaha dimasa yang akan datang
Melihat kondisi pasar dan perajin
saat ini yang setiap waktu terjadi perubahan dari peminat khususnya pada produk
kami. Kami bertekad untuk tetap memasarkan produk yang kami hasilkan. Untuk itu
kami memasarkan produk yang kami hasilkan untuk itu kami utamakan di wilayah
majalengka, sekolah dan took-toko
lain.
Tidak hanya itu perusahaan kami juga
tidak lepas dari pemasaran lewat internet misalkan di tokobagus.com, situs
jejaring social atau situs-situs yang
banyak di akses oleh kalangan masyarakat.
BAB VIII
PENUTUP
KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang sudah
kami lakukan, dapat disimpulkan bahwa beberapa bunga bisa dijadikan indikator
asam basa alami karena jika ditetesi dengan HCl dan NaOH beberapa ekstrak bunga
akan mengalami perubahan warna yang kontras ataupun yang hanya mengalami
sedikit perubahan warna seperti yang disebutkan pada hasil pengamatan diatas.
Ekstrak bunga kembang sepatu kecil, kembang sepatu merah, bunga anggrek ungu
sangat baik digunakan sebagai indikator alami karena saat dicampurkan larutan
HCl dan larutan NaOH warna ekstrak bunga langsung berubah warna secara kontras.
Seperti misalkan ekstrak bunga kembang sepatu merah yang bewarna merah pekat
setelah ditetesi HCl warnanya berubah menjadi merah cerah dan ketika ditetesi
NaOH warnanya berubah menjadi biru tua. Ekstrak bunga anggrek ungu yang setelah
ditetesi HCl warnanya berubah menjadi pink dan ketika ditetesi NaOH berubah
menjadi hijau.Sedangkan ada pula beberapa ekstrak bunga yang hanya berubah
warnanya saat ditetesi HCl saja (asam) ataupun NaOH saja (basa) yaitu ekstrak bunga kembang sepatu putih.
selanjutnya ada juga yang tidak mengalami perubahan sama sekali (netral) yaitu
pada saat pengujian ekstrak bunga kamboja yang warnanya tetap (orange) walaupun
sudah ditetesi HCl dan NaOH sehingga bunga jenis ini tidak baik untuk dijadikan
indikator alami.
Lakmus biru pada saat dimasukkan larutan HCl berubah
menjadi warna merah. Sedangkan dalam larutan NaOH warnanya tetap yaitu biru. Berarti HCl termasuk asam.Lakmus merah
jika dimasukkan ke dalam larutan HCl tidak terjadi perubahan warna ( tetap)
yaitu merah. Sedangkan dalam larutan NaOH terjadi perubahan warna yakni biru. Artinya larutan NaOH adalah basa.
SARAN
Setelah melakukan praktikum diatas,
sebaiknya peralatan yang digunakan dibersihkan kemnbali dan disimpan
ditempatnya semula agar tidak mendatangkan dampak buruk yang tidak terduga dan pada
saat peralatan tersebut akan digunakan kembali maka diharapkan tak ada kotoran
yang masih melekat pada peralatn tersebut karena akan memperhambat proses
penelitian berikutnya.